Senin, 20 Desember 2010

Cara menggunakan Software SPSS + Contoh

PT. Makmur Sejahtera adalah merupakan perusahaan yang memproduksi minuman ringan. PT. Makmur Sejahtera ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi total penjualan produknya pada setiap bulannya. Untuk itu, perusahaan tersebut melakukan penelitian terhadap penjualan produknya. PT. Makmur Sejahtera akan memprediksikan dan  total penjualan minuman ringan untuk biaya bahan baku berikutnya berdasarkan pada data sejarah dan ingin mengetahui seberapa besar hubungan periode.  menggunakan Regression Analysis.












Kemudian gunakan software SPSS untuk mendapatkan prediksi (Y) berdasarkan data tabel diatas.
Di bawah ini langkah-langkah penggunaan software SPSS :

Open SPSS














Masukan data-data penjualan (y) dan biaya (x)






















Ganti nama dengan (y) dan (x)























Memasukan dependent (y)  ► memasukan independent (x)





















Statistik  estimate ► model fit ► descriptives ► colinearity diagnostics ► continue





















Plots ► depent masukan ke (y) ► adjpred masukan ke (x) ► continue





















Save ► unstandardized ► continue ► ok




















Lalu akan muncul





















Akan ada tampilan layout SPSS ► lihat coeficient
hasil layout nya :






















Y= a + bx  

Masukan dalam rumus berikut :


PT. Makmur Sejahtera akan memprediksikan dan  total penjualan minuman ringan untuk  biaya bahan baku berikutnya
Persamaan garis regresi adalah 
Y  = 351,583 + 20,667 (X) 
Y2 = 351,583 + 20,667 (2) = 392,917
Y2 = 351,583 + 20,667 (2) = 392,917
Y3 = 351,583 + 20,667 (3) = 413,584
Y2 = 351,583 + 20,667 (2) = 392,917
Y3 = 351,583 + 20,667 (3) = 413,584
Y2 = 351,583 + 20,667 (2) = 392,917
Y4 = 351,583 + 20,667 (4) = 434,251
Y5 = 351,583 + 20,667 (5) = 454,918
Y2 = 351,583 + 20,667 (2) = 392,917
Y4 = 351,583 + 20,667 (4) = 434,251
Y4 = 351,583 + 20,667 (4) = 434,251
Y3 = 351,583 + 20,667 (3) = 413,584

Kalo misal nya mau di Kumpul dlm MS Word, di convert aj dengan menu yang ada di spss

klo mau ngumpulin Online ato Klasiber, baiknya di masukin smua file nya (SPSS & word) ke suatu Folder, lalu "Archieve" kn melalui klik kanan di mouse.
Dah, tinggal Send ato uplod aj

Selamat mencoba!




Contoh Peta OPC, Bahan, Bagan, dan Asembling



Kamis, 16 Desember 2010

Contoh paragraph pattern

Paragraph Patern


Space Order : Specific
                Built in 1947, AK-47 was a offensive killing machine with 30 ammunitions for each rounds.  Can be equipped with Magazen box 30 rounds, Magazen box RPK 40 rounds, Magazen drum RPK 75 rounds. Has 870 mm (34¼ inci) long with 415 mm (16,3 inci) barrel, and can shot 600 bullets/ minute. This weapon can take in any conditions, raining, snowing or mud and still can shot normally.

Time Order : Process
-          Prepare a new lamp
-          Turn off  the electricity from power supply or switch button
-          Change the broken lamp into a new one
-          Switch it on, and your lamp will shining again
Or
These steps will lead you to the simple one. First, You have to choose the topic. Choosing the topic before start writing, will help you develop the material that you want to write. Second, Select the main sentence. It gives the background reasons and will explain the technical terms in body sentences.

Time Order : Chronology
                When the dragon wake up and saw the child, it spitting the spittle of fire. The child success to avoid and hide behind the cave stone. He was very afraid. The dragon looking for the child with destroying every stone or any hide places in the cave. Finally, there are only one stone left that the child hide behind it. The dragon preparing to crash it with his tail. Suddenly……

Lengkap nya
http://www.4shared.com/document/TTGiMeWc/Find_Patern_Paragraph.html?

Kamis, 25 November 2010

Pasang Iklan Di Blog, Mudah, Cepat, Murah, Keuntungan Berlipat! Dijamin!

Bayumukti.com, Sudah lama banget mau bahas tentang membuka jasa periklanan atau advertisinguntuk pengguna blogger. Jangan pernah anda berkecil hati karena anda cuman bisablogspot, atau cuman pengguna jasa blog gratisan dari blogger aja. Pengalaman saya sendiri yang pernah berkecimpung dalam dunia blogger, bisa dikatakan untung saya membuka Advertising di blogger cukup lumayan walaupun mungkin teman-teman semua menganggapnya hanya uang recehan saja. Sebelum bicara tentang berapa keuntungan yang akan anda raih dengan membuka direct advertising di blogger sebaiknya jangan pikirkan itu dulu tapi pikirkan Ilmu cari keuntungan itu dulu yang harus anda kuasai. Saya akan coba menjelaskan tentang bagaimana sih caranya agar kita bisa buka lapak jasa periklanan di blogger.
Jika anda memiliki Blog di blogger yang menurut anda itu trafiknya sudah cukup banyak silahkan anda buka saja jasa periklanan di blog anda tersebut. Untuk berapa jumlah trafik yang pantas untuk blog anda mungkin itu pendapat tiap-tiap personal aja. Jika anda menganggap 100 visitor per hari itu sudah banyak ya silakan aja anda buka lapak, tapi jika menurut pengalaman saya, blog saya yang saya pasangi iklan dulu adalah blog yang trafiknya kira-kira 1500 visitor per day. Nah kalau untuk caranya cukup mudah kok. Ikuti langkah-langkah berikut :
  1. Anda tulis salah satu halaman peraturan dan keuntungan memasang iklan di blog anda. Contohnya ada disini. Setelah anda buat peraturannya setting tanggal post tadi di tanggal yang lama-lama saja, jangan ditempatkan pada posting baru, soalnya lucu juga kalo saat orang-orang pertama buka blog anda dan ternyata yang ada adalah posting yang isinya tentang peraturan pasang iklan.
  2. Setelah selesai langkah pertama sekarang langkah keduanya, anda buat tombol navigasi yang anda link kan ke URL tadi. Atau jika layout blog anda tidak terdapat tempat untuk tombol navigasi, anda silahkan buat banner yang isinya adalah menginformasikan bahwa blog anda membuka lembaga periklanan. Untuk Hosting image nya silahkan pilih imagecows.com atau imageshack.us.
  3. Setelah anda upload gambar banner anda silahkan anda tambahkan kode html dari image yang telah anda upload tadi ke layout blog anda dengan menambahkan pada elemen halaman, setelah itu HTML atau javascript.
  4. Jangan pernah lupakan kontak person yang lengkap pada halaman peraturan dan keuntungan memasang iklan di blog anda.
  5. Tips kelima adalah jika sudah ada pemasang iklan banner di blog anda silahkan minta banner pada pemasang iklan, lalu hostingkan saja banner tadi ke imagecows atau imageshack tadi. Nah karena tiap kita upload disana kode htmlnya itu selalu membacklink situs image shack tadi maka anda edit saja link nya ke link situs pemasang iklan anda tadi. Contoh nya adalah sebagai berikut: <a target=’_blank’ title=’ImageShack – Image And Video Hosting’ href=’http://imageshack.us/’><img src=’http://img145.imageshack.us/img145/3386/zaqyndut001cb8.jpg’ border=’0′/></a> diganti jadi <a target=’_blank’ title=’Bayu Mukti.com’ href=’http://www.bayumukti.com><img src=’http://img145.imageshack.us/img145/3386/zaqyndut001cb8.jpg’
  6. Nah setelah kode tadi benar dan sudah sesuai permintaan si pemasang iklan silahkan anda letakkan kode html tadi di blog anda dengan cara seperti no 2 yaitu mengcopy kode tersebut pada layout blog anda.

Rabu, 24 November 2010

International Journal PTI

Faculty Compensation: Competitive (Market) Pay Survey Results of Midwestern United States Industrial Technology and Engineering Technology College and University Programs
By Dr. Jeffrey M. Ulmer, Dr. Scott Wilson, and Dr. John Sutton

ABSTRACT
A random group of seventeen National Association of Industrial Technology affiliated Midwestern colleges and universities as surveyed to determine competitive (market) pay salary levels and to obtain concepts for funding faculty salary increases for individuals in Industrial Technology and Engi­neering Technology programs. Sal­ary levels were evaluated and it was determined that only the full professor rank obtained a statistical significance of p = .004 when a one-way ANOVA test was conducted between institutions who use competitive pay against those who do not. Principle funding meth­ods included unionization of faculty, legislative action, tuition increases, and tying applied technology and engi­neering programs for competitive pay benchmarking to organizations such as AAUP, ASEE, CUPA-HR, and NAIT.

INTRODUCTION
College and university faculty choose education careers for many reasons. One often stated reason is to advance student understanding and success in applied technology and engineering fields. Once a core subject has been mastered by a faculty member, an at­tempt is usually made to secure a posi­tion in an educational institution where both academic competency and appro­priate compensation can be acquired. But if one of these two mandates ismissing, the potential faculty member may need to determine if one or the other is of more importance to their individual situation. In some cases, an experienced individual may be willing to work at a lower salary provided that an institution possesses adequate aca­demic credentials. Unfortunately this could lead to dissatisfaction as detailed by the Herzberg Motivation-Hygiene Theory (NetMBA, 2007). Likewise, an institution may be willing to offer a contract-only or tenure-track position to an inexperienced candidate due to low salary expectations on the part of the candidate. However, once the individual acquires a few years of experience, the now-experienced faculty member may be able to land a job at an institution that offers competitive pay along with the expected academic competency.
This study was conducted to provide academics with an insight on competi­tive pay (also called market pay) for Industrial Technology and Engineer­ing Technology faculty. Through a brief literature review on competitive pay, compensation currently paid to educators, and Midwestern educa­tion institution survey results (10 out 17 responded), insight is provided for potential improvement in meeting the compensation needs of our applied technology and engineering technology faculty. University of Central Missouri competitive pay institutional data wasprovided as a reference benchmark.

REVIEW OF LITERATURE
Competitive pay benchmarks base sal­ary of comparable companies (or insti­tutions), highlighting compensation in similar industrial positions or ranks in academia. The goal of this benchmark is to facilitate the hiring and retention of the most qualified and talented em­ployee possible. Competitive pay sets the baseline and stage for prospective employee negotiations.
Competitive pay is yet another impor­tant factor when educational institu­tions seek to recruit industrial individu­als to teach. Lunt (2004, ¶ 6) reports that “American Society for Engineering Education (ASEE) reveal that salaries for faculty with significant professional and academic experience are very similar to entry-level industry salaries received by four-year engineering tech­nology graduates.” This is yet another reason to provide salaries that recruit and retain qualified faculty in high technology programs; programs such as Industrial Technology and Engineering Technology.
As implicit in the proposal, the sal­ary pool would first be used to fund base salary. The president would also save a good portion of the sal­ary pool to address equity issues as a result of implementing the model and market pay. Similar, to the implementation of the CJS system, the university would phase in the entire model over time as resources allowed (“UCM Faculty Compensa­tion FAQ’s,” 2009, p. 3).


SURVEY RESULTS
Ten Midwestern colleges and universi­ties responded to the survey out of a pool of seventeen (response rate: 58.8 percent). Six institutions use the Ac­crediting Board for Engineering and Technology – Technology Accrediting Commission (ABET-TAC); seven use the National Association of Industrial Technology (NAIT). Therefore, nine out of ten education institutions use ABET-TAC or NAIT, while some use both to accredit their Industrial Tech­nology and Engineering Technology programs.
Institutional degree levels offered by respondents included: one for profes­sional certification; ten for under­graduate (Associate – 2 year); eight for undergraduate (Bachelor – 4 year); seven for graduate (Masters); and two for graduate (Doctoral).

DISCUSSION
Eleven faculty members have left sur­vey responding institutions for industry due to salary in the last five years. Eight faculty members were lost to other engineering-related programs due to salary in the last five years. Of the employee losses reported, one was lost from one institution to another institu­tion (within the same state); four were lost to other state institutions in another state.
Using the one-way ANOVA for institu­tions who use competitive pay against those who do not, the following results were obtained.
.

CONCLUSIONS, IMPLICATIONS FOR HIGHER EDUCATION, AND FURTHER RESEARCH
Based upon the study’s survey results, Midwestern United States higher edu­cation places a premium upon accredi­tation of their Industrial Technology and Engineering Technology programs through both/either NAIT and ABET-TAC. Many of these colleges and uni­versities use AAUP, ASEE, CUPA-HR, or NAIT for competitive pay adjust­ments for faculty at their institutions. Faculty members may have left sur­veyed institutions for industry and other engineering-related institutions due to pay concerns.
. While not mentioned by survey respondents, industrially-successful donors may be one avenue. But if money cannot be raised through normal education-funded methods, leg­islation or tuition increases may be the only viable course to fund competitive pay for applied technology and engi­neering education-providing Midwest­ern college and university programs.
Further research of competitive pay should be conducted through a national survey of Industrial Technology and Engineering Technology faculty in NAIT and ABET-affiliated programs. Through this study, educators and industrial professionals may be pro­vided with more comprehensive data of competitive pay levels of faculty. This national study could potentially indicate statistical significance of rank outside of full professors due to an increased sample size.


REFERENCES
AAUP 2007-08 Salaries (2008). American Association of University Professors: 2007-08 Report on the Economic Status of the Profession. Retrieved December 31, 2008, from http://www.aaup.org/AAUP/comm/rep/Z/ecstatreport2007-08/
ABET (2008). Accreditation Policy and Procedure Manual. Retrieved De­cember 31, 2008, from http://www.abet.org/forms.shtml#For_Technol­ogy_Programs_Only
ASEE Definition (2008). Definition of Engineering Technology. Retrieved December 31, 2008, from http://www.sinclair.edu/academics/sme/pub/etli/def_eng_tech.htm
Callahan, R.N., Jones, M., & Smith, R.R. (2008). Developing Maximum Career Potential in Manufacturing Technology Curricula. Journal of Industrial Technology, 24(4), 5.
DeRuntz, B., & Meier, R.L. (2004). Assessing the Professional Develop­ment Needs of the National Asso­ciation of Industrial Technology’s Industry Division Members, Journal of Industrial Technology, 20(2), 2.
Higher Ed Jobs (2008). Faculty Median Salaries by Discipline and Rank (2007-08). Retrieved December 27, 2008, from http://www.high­eredjobs.com/salary/salaryDisplay.cfm?SurveyID=9
Lunt, B.M., (2004). Attracting and Retaining Faculty in Engineering Technology Programs: A Study of Motivating Factors Among Faculty. Journal of Engineering Technology, Spring 2004, 5.
NAIT 2006 Salaries (2006). National Association of Industrial Technol­ogy: 2006 Annual National Salary Survey Data and Demographics. Retrieved December 28, 2008, from http://www.nait.org/demographics/DemoResults2006.pdf
NAIT 2007 Salaries (2007). NAIT 2007-2008 Demographics – 75% Return Rate. Retrieved Decem­ber 28, 2008, from http://www.nait.org/demographics/DemoRe­sults20072008.pdf
NAIT Definition (2008). Definition of Industrial Technology. Retrieved
Table 3. Survey Results – Mean Salaries by Rank
Rank Competitive Pay Non-Competitive %
Institutions Pay Institutions Diff. Value
Full Professor $82,413 $68,000 17.48% $14,413
Assoc. Professor $67,724 $61,000 9.92% $6,724
Assist. Prof. (w/T.D.) $60,057 $53,500 10.91% $6,557
Assist. Prof. (w/o T.D.) $50,000 $50,000 0% $0
New Asst. Prof. $57,125 $53,333 6.63% $3,792
Instructor $46,146 $41,667 9.66% $4,459
N = 6 for competitive pay institutions; N=3 for non-competitive pay institutionsDecember 31, 2008, from http://www.nait.org
NAIT Name Change (December 17, 2008). National Association of Industrial Technology Name Change Proposal Letter from the NAIT Executive Board.
NetMBA Business Knowledge Center (2007). Herzberg’s Motivation-Hygiene Theory. Retrieved April 12, 2009, from http://www.netmba.com/mgmt/ob/motivation/herzberg/
Shen, J.Y., Dunn, D., & Shen, Y. (2007). Challenges Facing U.S. Manufacturing and Strategies. Journal of Industrial Technology, 23(2), 7.
University of Central Missouri (2008). 2007 Report on Social and Eco­nomic Impact. Retrieved January 1, 2009, from http://www.ucmo.edu/Documents/2007Impact.pdf
University of Central Missouri (July, 2008). Academic Procedures and Regulations. Retrieved December 31, 2008, from http://www.ucmo.edu/Documents/provost/apr19_re­vised_july08.pdf
University of Central Missouri (2009). Faculty Salary Model – Fall 2008. Retrieved January 24, 2009, from http://www.ucmo.edu/Documents/provost/salarymodelfall20082.pdf
University of Central Missouri (2008). UCM – Approved Market Disci­plines: Engineering Technology. Retrieved December 31, 2008, from http://www.ucmo.edu/x87974.xml
University of Central Missouri (2008). President Urges Stronger State Support. Retrieved January 1, 2008, from http://www.ucmo.edu/x91952.xml
University of Central Missouri (Decem­ber 16, 2008). Special Presidential Update: Managing Potential Reduc­tions in State Support for Missouri Public Higher Education. Retrieved January 1, 2008, from http://www.ucmo.edu/budgetresponse/
University of Central Missouri (2009). Faculty Compensation Frequently Asked Questions. Retrieved January 1, 2009, from http://www.ucmo.edu/x74177.xml
Zargari, A., & Coddington, C.E. (1999). Key Characteristics of In­dustrial Technology Faculty: A Na­tional Survey of NAIT Accredited IT Programs. Journal of Industrial Technology, 15(2), 2.
Fakultas Kompensasi: Kompetitif (Pasar) Bayar Hasil Survei Amerika Serikat Midwestern Teknologi Industri dan Sekolah Tinggi Teknologi Rekayasa dan Program Universitas
Oleh Jeffrey Dr M. Ulmer, Dr Wilson Scott, dan Dr John Sutton

ABSTRAK
Sekelompok acak dari tujuh belas Asosiasi Nasional Teknologi Industri perguruan tinggi berafiliasi Midwestern dan universitas sebagai disurvei untuk menentukan kompetitif (pasar) membayar tingkat gaji dan untuk mendapatkan konsep untuk kenaikan gaji dana fakultas untuk individu dalam Industri Teknologi dan Teknologi Rekayasa program. Gaji tingkat dievaluasi dan ditetapkan bahwa hanya peringkat profesor penuh memperoleh signifikansi statistik p = 0,004 bila satu arah uji ANOVA dilakukan antara lembaga yang menggunakan membayar kompetitif terhadap mereka yang tidak. metode pendanaan Prinsip termasuk serikat pekerja fakultas, tindakan legislatif, meningkatkan bimbingan, dan mengikat teknologi diterapkan dan program rekayasa untuk membayar kompetitif benchmarking terhadap organisasi seperti AAUP, ASEE, CUPA-HR, dan Nait.

PENDAHULUAN
Fakultas universitas dan akademi memilih karir pendidikan karena berbagai alasan.
Salah satu alasan yang sering dikemukakan adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa dan sukses dalam bidang teknologi terapan dan rekayasa. Setelah subjek inti yang telah dikuasai oleh seorang anggota fakultas, usaha biasanya dibuat untuk mengamankan posisi dalam sebuah lembaga pendidikan di mana baik kompetensi akademik dan kompensasi yang sesuai dapat diperoleh. Tetapi jika salah satu dari dua mandat is missing, anggota fakultas potensi mungkin perlu untuk menentukan apakah satu atau yang lain adalah lebih penting untuk situasi masing-masing. Dalam beberapa kasus, seorang individu berpengalaman mungkin mau bekerja dengan gaji yang lebih rendah dengan ketentuan bahwa sebuah institusi memiliki kemampuan akademis memadai. Sayangnya hal ini bisa menyebabkan ketidakpuasan sebagai rinci oleh Herzberg Teori Motivasi-Higiene (NetMBA, 2007). Demikian juga, suatu institusi mungkin bersedia untuk menawarkan posisi kontrak saja atau kepemilikan-track untuk calon berpengalaman karena harapan gaji rendah di bagian dari kandidat. Namun, setelah individu memperoleh beberapa tahun pengalaman, anggota fakultas sekarang-berpengalaman mungkin dapat lahan pekerjaan di sebuah institusi yang menawarkan membayar kompetitif bersama dengan kompetensi akademis yang diharapkan.
Penelitian ini dilakukan untuk menyediakan akademisi dengan wawasan tentang membayar kompetitif (juga disebut membayar pasar) untuk Teknologi Industri Teknik dan Teknologi fakultas. Melalui tinjauan literatur singkat tentang membayar kompetitif, kompensasi saat ini dibayarkan kepada pendidik, dan hasil survei lembaga pendidikan Midwestern (10 dari 17 menjawab), wawasan diberikan untuk peningkatan potensi dalam memenuhi kompensasi kebutuhan teknologi yang kami terapkan dan fakultas rekayasa teknologi. Universitas data membayar Tengah kompetitif Missouri kelembagaan wasprovided sebagai patokan referensi.

TINJAUAN LITERATUR
Kompetitif membayar benchmark gaji pokok perusahaan sebanding (atau lembaga), menyoroti kompensasi dalam posisi industri sejenis atau peringkat dalam dunia akademis. Tujuan dari benchmark ini adalah untuk memfasilitasi perekrutan dan retensi karyawan yang paling berkualitas dan berbakat mungkin. membayar Kompetitif menetapkan baseline dan panggung untuk negosiasi calon karyawan.
membayar kompetitif adalah satu lagi faktor penting ketika lembaga pendidikan berusaha untuk merekrut individu industri untuk mengajar. Luntungan (2004, ¶ 6) melaporkan bahwa "American Society for Engineering Education (ASEE) mengungkapkan bahwa gaji untuk fakultas dengan pengalaman profesional dan akademik signifikan sangat mirip dengan gaji industri entry-level yang diterima oleh lulusan teknik empat tahun teknologi." Ini namun alasan lain untuk memberikan gaji yang merekrut dan mempertahankan staf pengajar yang berkualitas dalam program-program teknologi tinggi, program-program seperti Teknologi Industri Teknik dan Teknologi.
Seperti yang tersirat dalam proposal, kolam gaji pertama akan digunakan untuk membiayai gaji pokok. Presiden juga akan menghemat sebagian yang baik dari kolam gaji untuk mengatasi masalah ekuitas sebagai hasil dari pelaksanaan model dan membayar pasar. Serupa, dengan penerapan sistem CJS, universitas akan fase dalam model keseluruhan dari waktu ke waktu sebagai sumber daya diijinkan ("UCM Fakultas Kompensasi FAQ's," 2009, hal 3).


HASIL SURVEI
Sepuluh perguruan tinggi dan universitas Midwestern menanggapi survei dari kolam tujuh belas (tingkat respons: 58,8 persen). Enam lembaga menggunakan Dewan Akreditasi untuk Engineering dan Teknologi - Teknologi Akreditasi Komisi (Abet-TAC); tujuh menggunakan National Association of Industri Teknologi (Nait). Oleh karena itu, sembilan dari sepuluh lembaga pendidikan menggunakan Abet-TAC atau Nait, sementara menggunakan beberapa baik untuk mengakreditasi mereka dan Teknologi Teknologi Industri Teknik program.
Gelar tingkat kelembagaan yang ditawarkan oleh responden termasuk: satu untuk sertifikasi profesional; sepuluh sarjana (Associate - 2 tahun); delapan untuk sarjana (Sarjana - 4 tahun); tujuh bagi lulusan (Master), dan dua untuk lulusan (Doktor).
Teknologi Industri siswa ukuran tubuh oleh lembaga bervariasi 51-1001 + siswa.
Tiga program yang terdapat 376-500 siswa, dan dua program berisi 1001 + siswa. Teknologi Rekayasa siswa ukuran tubuh oleh lembaga bervariasi 0-375 siswa. Dua program mengandung 26 - 50 siswa, dan dua program berisi 101 - 150 siswa.
Enam lembaga diberikan uang kompensasi yang kompetitif benchmarking untuk mereka dan Teknologi Teknologi Industri Teknik program. Tiga lembaga tidak melakukan penyesuaian untuk pembandingan. Satu institusi tidak tahu apakah penyesuaian untuk benchmarking berada di tempat.
Delapan lembaga yang digunakan membayar kompetitif benchmarking terhadap organisasi profesi yang digunakan sebagai berikut: AAUP (2), ASEE (1), CUPA-HR (1), Nait (2), dan lainnya (2).
Sebelas anggota fakultas telah meninggalkan menanggapi survei lembaga untuk industri karena gaji dalam lima tahun terakhir. Delapan anggota fakultas hilang untuk program rekayasa terkait lain karena gaji dalam lima tahun terakhir. Dari kerugian karyawan melaporkan, salah satu hilang dari satu lembaga ke lembaga lain (dalam negara yang sama); empat hilang dengan lembaga negara lainnya di negara bagian lain.
Menggunakan ANOVA satu arah untuk institusi yang menggunakan membayar kompetitif terhadap mereka yang tidak, hasil sebagai berikut diperoleh. Instruktur peringkat secara statistik tidak signifikan, F (1, 7) = 0,71, p = 0,426. Asisten Profesor (tanpa gelar terminal) peringkat tidak dapat dihitung dalam Minitab karena data minimal (df 1, error 1). Baru peringkat Asisten Profesor statistik tidak signifikan, F (1, 5) = 1,30, p = 0,306. Peringkat Asisten Profesor (dengan gelar terminal) tidak signifikan secara statistik, F (1, 7) = 4,65, p = 0,068. Pangkat Associate Professor secara statistik tidak signifikan, F (1, 7) = 3.31, p = 0,112. Kendali peringkat Profesor secara statistik signifikan, F (1, 7) = 17,34, p = 0,004. Review Tabel 3 untuk daftar gaji maksud dengan peringkat.
Metode Pendanaan saat ini digunakan, atau dalam perencanaan digunakan, untuk mendukung membayar kompetitif oleh responden survei menanggapi adalah sebagai berikut untuk Industri Teknologi dan anggota fakultas EngineeringTechnology:
Serikat pekerja • fakultas membantu untuk menegosiasikan tingkat membayar lebih tinggi.
• Legislatif dan meningkatkan pendidikan.
• Bayar didasarkan pada standar pendidikan dan industri.
• Tidak ada, tapi demografi Nait digunakan untuk kenaikan gaji fakultas.
• Ekuitas penyesuaian berdasarkan data yang dikumpulkan dari CUPA-HR, ASEE, dan Nait.
• Tidak ada, penyesuaian melalui SIUC Fakultas Asosiasi IEA-NEA.

KESIMPULAN, IMPLIKASI UNTUK PENDIDIKAN TINGGI, DAN PENELITIAN LEBIH LANJUT
Berdasarkan hasil survei studi, Midwestern Amerika Serikat pendidikan tinggi tempat premi pada akreditasi dari mereka Industri Teknologi dan Teknologi Rekayasa program melalui baik / baik Nait dan Abet-TAC. Banyak dari perguruan tinggi dan universitas menggunakan AAUP, ASEE, CUPA-HR, atau Nait untuk penyesuaian membayar kompetitif untuk fakultas di institusi mereka. Fakultas anggota mungkin telah meninggalkan lembaga survei untuk industri dan lembaga lainnya yang berhubungan dengan rekayasa karena untuk membayar kekhawatiran.
Hal yang menarik bahwa hanya peringkat profesor penuh arti mengumpulkan statistik p = 0,004 ketika satu arah uji ANOVA dilakukan antara lembaga yang menggunakan membayar kompetitif terhadap mereka yang tidak.
Kompetitif membayar pendanaan komentar dari sepuluh lembaga sangat minim.
Pendidik serikat pekerja mungkin tidak layak di Missouri karena kami adalah "hak untuk bekerja" negara. Mengikat penyesuaian membayar kompetitif untuk pembandingan akademik (AAUP, ASEE, CUPA-HR, Nait, dll ...) adalah metode yang direkomendasikan untuk mendapatkan membayar lebih tinggi untuk Industri Teknologi dan Teknologi Rekayasa program, tapi ini tidak menguntungkan jika setiap perguruan tinggi dan universitas tidak akan, atau tidak bisa, menyisihkan dana yang diperlukan.
Meskipun tidak disebutkan oleh responden survei, donor industri-yang sukses mungkin menjadi salah satu jalan. Tapi jika uang tidak bisa diangkat melalui
metode pendidikan yang didanai normal, undang-undang atau kuliah mungkin meningkatkan satu-satunya yang layak untuk membayar dana kompetitif untuk teknologi terapan dan rekayasa yang menyediakan pendidikan perguruan tinggi dan program universitas Midwestern.
Penelitian lebih lanjut dari gaji yang kompetitif harus dilakukan melalui survei nasional Teknologi Industri Teknik dan Teknologi di Nait fakultas dan program Abet-afiliasi.
Melalui penelitian ini, pendidik dan profesional industri dapat diberikan dengan data lebih lengkap tingkat membayar kompetitif fakultas. Studi nasional ini berpotensi menunjukkan signifikansi statistik dari luar peringkat profesor penuh karena ukuran sampel meningkat. 

Proccess Paragraph

How To Make The Perfect Cup Of Tea

cup-of-tea.jpgAccustomed to drink a tea? Well I’m sure you does. But drink a perfect cup of tea? Not everyone have taste it. These steps will lead you to enjoy the perfect cup of tea that you made by you own. First, be sure the equipment to make a tea is ready. Prepare the fresh water, tea, glass, spoon, special pot and additional things like sugar and milk in the beginning, so you would not confuse when it was needed. Second, prepare the pot that made from china or earthenware to the stove, but before it putted, make sure the pot has been inserted by little bit of fresh water. Using this kind of pot can avoid the unwanted material that infect the tea flavor. Third, warm the pot with stove. Next, Add at least one level teaspoon for each cup of water that you are going to add. Adding loose tea to the pot is the best way for the tea to infuse properly but many people prefer to use a tea strainer or infusing basket for convenience sake. Then, Pour boiling water directly onto the leaves and then
stir the water before placing lid back on the teapot. Let the tea steep for between four and five minutes and remove the leaves. It should be do, to avoid overbrewing. Last one, add a good quality sugar or milk, or combined both of it as additional flavor according your taste. Well, Lets drink it! You will get a new experience tasting a delicious tea that not everyone have taste it before. 

Studi Kasus Pendidikan Kewarganegaraan

PANCASILA DAN PEMBANGUNAN BANGSA                                                                          
STUDI KASUS                                                                                                                                       

KORUPSI:

DARI RAKYAT, OLEH RAKYAT DAN UNTUK SAYA



Siapa yang tak mengenal korupsi di Indonesia? Mulai anak-anak, remaja, hingga tua renta tahu benar makna kata tersebut. Tak kenal waktu, kondisi, dan tempat, korupsi lenggang berjalan kemana saja bagi siapa saja yang ingin menguntungkan diri mereka sendiri,, ataupun kalangan tertentu. Apabila ada sebagian pengamat, pakar, ilmuwan atau anggota masyarakat yang menyangkal hal tersebut, barangkali hanya berusaha berprasangka baik terhadap bangsanya sendiri, selebihnya - barangkali - menutup mata dan telinga terhadap kenyataan yang ada.
Mungkin, saking biasanya kita dengan sebutan itu, bisa kita sandingkan korupsi itu dengan makna budaya demokrasi. Tak adanya hukum yang adil dalam penanganan korupsi, kurangnya kesadaran dan pendidikan tentang bahaya korupsi jangka panjang, pengawasan aparat yang sebelah mata, dan terbiasanya kita dengan lingkungan yang “membiasakan” korupsi, makin membuat korupsi tertanam sebagai budaya bangsa kita. Jadi, Apa yang harus dilakukan ?

SOLUSI
Bukankah sudah disinyalir dalam Islam bahwa makanan haram - baik zatnya maupun cara memperolehnya - yang diberikan kepada seseorang dikhawatirkan akan menjadikan anak keturunannya juga akan berperilaku buruk dan jahat ? Atau dengan kata lain seorang koruptor akan sangat memungkinkan untuk menurunkan keturunan yang juga menjadi koruptor nantinya.
Oleh karena itu,, penyadaran kepada para pelaku dan pendidikan sejak dini bagi para penerus generasi  bangsa sangat dibutuhkan dalam penuntasan dan peyembuhan penyakit bangsa ini. Penyadaran para pelaku tak hanya sebatas hukuman pidana, maupun perdata. Namun harus hukuman moral yang benar-benar meng “insyafkan”  para pelaku hingga benar-benar jera.  Pendidikan sejak dini tak harus melalui institusi atau lembaga formal, namun bisa dimulai dari lingkungan keluarga yang di pelopori kedua orang tua. Mulai dari sikap membiasakan jujur di tiap keadaan, menjauh dari sikap kkn, banyak mempelajari akibat dari korupsi, memperbanyak amal ibadah dan doa agar terlindungi dari perbuatan buruk itu serta selalu .
Disamping itu,, peran serta aparat penegak hukum dalam menangkap, menindak dan mengadili para pelaku korupsi tak boleh pandang bulu. Tak mudah disuap, jujur, dan tetap menjunjung tinggi keadilan adalah sikap yang diperlukan untuk menunjang pemberantasan korupsi hingga ke akar-akarnya. Jika berhasil,,  maka pembangunan akan sangat mudah dilaksanankan oleh bangsa kita.